Bodrex juaranya cepat, obat sakit kepala keluarga sehat. Kalimat itu adalah satu pengalaman sewaktu merayakan hari raya Idul Fitri beberapa tahun lalu di kampung halaman mamaku di Jawa Timur. Kisah ini terinspirasi oleh kejadian pada waktu itu, yaitu ketika kakekku yang biasa kupanggil dengan sebutan mbah, ketika itu sedang sakit kepala.
Kami sekeluarga dari Jakarta tiba di kampung halaman sekitar pukul empat dini hari di stasiun kereta api Jombang. Kemudian dengan menyewa angkutan kota disana kami sekeluarga menuju daerah kampung halaman memakai di Pare, Kediri. TIba dirumah kakek dan nenek sekitar pukul lima pagi, sedikit terlambat sewaktu turun dari kereta api dan mencari angkutan kota yang akan disewa.
Kami sekeluarga dari Jakarta tiba di kampung halaman sekitar pukul empat dini hari di stasiun kereta api Jombang. Kemudian dengan menyewa angkutan kota disana kami sekeluarga menuju daerah kampung halaman memakai di Pare, Kediri. TIba dirumah kakek dan nenek sekitar pukul lima pagi, sedikit terlambat sewaktu turun dari kereta api dan mencari angkutan kota yang akan disewa.
Kami tiba 3 hari jelang hari raya Idul Fitri, jadi masih sempat makan sahur dan buka bersama disana. Nah, setiap sahur dan buka, kulihat kakekku selalu minum obat. Waktu itu tidak tahu obat apa yang diminumnya, hingga ketika mamaku bertanya. "Pak, kalau sakit jangan puasa dulu!" seru mamaku pada kakekku. Dengan santai kakekku menjawab,"tidak masalah, hanya sakit kepala sedikit, maklum sudah tua" . Oh, ternyata kakekku minum obat sakit kepala.
Di hari pertama di kampung halaman mamaku, tentunya bersantai ria, jalan-jalan dan bebas dari aktifitas kesibukan sekolah. mama, nenekku dan saudara-saudaranya melakukan kesibukan juga, tapi bukan sedang gosip tentunya. "Arda!" tiba-tiba ada yang memanggil namaku. "Iya, ada apa ma?" tanyaku. "Ehm, tolong beli ini!" perintah mamaku, sambil menyodorkan selembar uang dan bungkus obat sakit kepala "Bodrex". "Cepat ya dan harus Bodrex!" seru mamaku. Sambil garuk-garuk kepala, aku pergi ke toko tidak jauh dari rumah kakek dan nenekku, lalu kembali ke rumah.
"Siapa yang sakit kepala ma?" tanyaku. " Itu buat mbah kung (kakek) mu, obat sakit kepalanya habis untuk buka nanti. Obat itu ternyata untuk obat sakit kepala kakekku, pantas saja sewaktu sahur kulihat kakekku meminum obat seperti yang kubeli tadi, yaitu "bodrex". Padahal usia kakekku itu sudah cukup tua, bila meminum sembarang obat. Lebih baik kutanyakan langsung saja pada kakekku perihal obat sakit kepalanya.
"Mbah Kung, lagi ngapain?" tanyaku, pura-pura tidak mengerti apa yang sedang dilakukannya. Padahal aku tahu, kakekku sedang membersihkan halaman belakang dari dedaunan yang jatuh. "Eh Arda, lagi nyapu..eit jangan disitu nanti kena duri, hati-hati!" seru kakekku. kakekku kuatir, jikalau kakiku terkena duri atau ranting-ranting tajam yang berserakan di halaman belakang rumahnya. "Ah, mbah ini, masa sudah pakai sendal masih kena duri." ujarku. "Hanya mengingatkan saja, jangan sampai kakiknya luka, bisa-bisa tidak ikutan lebaran nanti.".
"Mbah!, kenapa mbah minum obat sakit kepala bodrex dan barusan aku juga disuruh beli bodrex untuk persiapapn buka nanti." kataku pada kakekku yang masih asik menyapu halaman belakang". Belum lagi dijawab, lalu aku bertanya lagi," apa tidak berbahaya mbah selalu minum obat sakit kepala, mbah kan sudah tua?" Tiba-tiba kakeku berseru dan menghentikan aktifitas menyapu halamannya sambil mengajakku ke tempat yang lebih teduh. "Begini, mbah hanya minum obat bila sakit kepala saja dan tentu tidak minum obat bodrex bila tidak sakit kepala." jelas kakekku sambil duduk disebelahku. Lalu lanjutnya, " Bodrex itu luar biasa dan oke!" seru kakekku. "Luar biasa cepat menyembuhkan sakit kepala tanpa efek samping untuk kakek". "Nah, okenya bodrex adalah bisa diminum sebelum makan dan tidak menimbulakn rasa kantuk" ujar kakekku bersemangat. "Oh, begitu ya mbah, kenapa hanya bodrex yang jadi obat sakit kepala mbah?" tanyaku. "betul sekali, mbah tidak mau coba-coba untuk obat sakit kepala, hanya bodrex!" seru kakekku lalu berdiri dan menyuruhku tetap duduk menunggu kakekku menyelesaikan pekerjaannya di halaman belakang.
Tiga jam kemudian, azhan Maghrib bergema dan tentu saat itu adalah buka puasa pertama di kampung halaman mamaku. Saat itu papaku kelihatan kurang sehat, karena lelah diperjalanan. "Ma, ada obat sakit kepala?" tanya papaku sambil meneguk segelas air putih untuk berbuka. Mamaku langusng memberikan sebutir obat yang tadi kubeli, yaitu "Bodrex" dan langsung diminum oleh papaku. Tidak berapa lama, papaku sepertinya telah pulih dari sakit kepalanya. Itu terlihat ketika berbuka puasa bersama, seakan-akan tidak pernah sakit kepala. "Oh, kalau begitu inilah yang dimaksud oleh kakekku tadi siang, Bodrex memang juaranya cepat dalam menyembuhkan sakit kepala dan oke diminum, meskipun belum makan.
Semenjak dari kampung halaman mamaku itu, untuk obat sakit kepala keluargaku hanya percaya pada "bodrex" sebagai obat sakit kepala paling cepat meredakan sakit kepala. Selain cepat, juga ok diminum setiap saat tanpa menimbulkan rasa kantuk dan dapat menringankan penyakit deman akibat flu.. Jadi segala kegiatan tidak terganggu hanya gara-gara sakit kepala atau flu, bila diminum sesuai dengan aturan pakainya dan tidak berlebihan. Dengan "bodrex" sakit kepala bukan masalah lagi. Bodrex memang juaranya cepat, juara dan terpercaya dalam meredakan sakit kepala. Terima kasih bodrex, bodrex juaranya cepat, obat sakit kepala keluarga sehat.
Di hari pertama di kampung halaman mamaku, tentunya bersantai ria, jalan-jalan dan bebas dari aktifitas kesibukan sekolah. mama, nenekku dan saudara-saudaranya melakukan kesibukan juga, tapi bukan sedang gosip tentunya. "Arda!" tiba-tiba ada yang memanggil namaku. "Iya, ada apa ma?" tanyaku. "Ehm, tolong beli ini!" perintah mamaku, sambil menyodorkan selembar uang dan bungkus obat sakit kepala "Bodrex". "Cepat ya dan harus Bodrex!" seru mamaku. Sambil garuk-garuk kepala, aku pergi ke toko tidak jauh dari rumah kakek dan nenekku, lalu kembali ke rumah.
"Siapa yang sakit kepala ma?" tanyaku. " Itu buat mbah kung (kakek) mu, obat sakit kepalanya habis untuk buka nanti. Obat itu ternyata untuk obat sakit kepala kakekku, pantas saja sewaktu sahur kulihat kakekku meminum obat seperti yang kubeli tadi, yaitu "bodrex". Padahal usia kakekku itu sudah cukup tua, bila meminum sembarang obat. Lebih baik kutanyakan langsung saja pada kakekku perihal obat sakit kepalanya.
"Mbah Kung, lagi ngapain?" tanyaku, pura-pura tidak mengerti apa yang sedang dilakukannya. Padahal aku tahu, kakekku sedang membersihkan halaman belakang dari dedaunan yang jatuh. "Eh Arda, lagi nyapu..eit jangan disitu nanti kena duri, hati-hati!" seru kakekku. kakekku kuatir, jikalau kakiku terkena duri atau ranting-ranting tajam yang berserakan di halaman belakang rumahnya. "Ah, mbah ini, masa sudah pakai sendal masih kena duri." ujarku. "Hanya mengingatkan saja, jangan sampai kakiknya luka, bisa-bisa tidak ikutan lebaran nanti.".
"Mbah!, kenapa mbah minum obat sakit kepala bodrex dan barusan aku juga disuruh beli bodrex untuk persiapapn buka nanti." kataku pada kakekku yang masih asik menyapu halaman belakang". Belum lagi dijawab, lalu aku bertanya lagi," apa tidak berbahaya mbah selalu minum obat sakit kepala, mbah kan sudah tua?" Tiba-tiba kakeku berseru dan menghentikan aktifitas menyapu halamannya sambil mengajakku ke tempat yang lebih teduh. "Begini, mbah hanya minum obat bila sakit kepala saja dan tentu tidak minum obat bodrex bila tidak sakit kepala." jelas kakekku sambil duduk disebelahku. Lalu lanjutnya, " Bodrex itu luar biasa dan oke!" seru kakekku. "Luar biasa cepat menyembuhkan sakit kepala tanpa efek samping untuk kakek". "Nah, okenya bodrex adalah bisa diminum sebelum makan dan tidak menimbulakn rasa kantuk" ujar kakekku bersemangat. "Oh, begitu ya mbah, kenapa hanya bodrex yang jadi obat sakit kepala mbah?" tanyaku. "betul sekali, mbah tidak mau coba-coba untuk obat sakit kepala, hanya bodrex!" seru kakekku lalu berdiri dan menyuruhku tetap duduk menunggu kakekku menyelesaikan pekerjaannya di halaman belakang.
Tiga jam kemudian, azhan Maghrib bergema dan tentu saat itu adalah buka puasa pertama di kampung halaman mamaku. Saat itu papaku kelihatan kurang sehat, karena lelah diperjalanan. "Ma, ada obat sakit kepala?" tanya papaku sambil meneguk segelas air putih untuk berbuka. Mamaku langusng memberikan sebutir obat yang tadi kubeli, yaitu "Bodrex" dan langsung diminum oleh papaku. Tidak berapa lama, papaku sepertinya telah pulih dari sakit kepalanya. Itu terlihat ketika berbuka puasa bersama, seakan-akan tidak pernah sakit kepala. "Oh, kalau begitu inilah yang dimaksud oleh kakekku tadi siang, Bodrex memang juaranya cepat dalam menyembuhkan sakit kepala dan oke diminum, meskipun belum makan.
Semenjak dari kampung halaman mamaku itu, untuk obat sakit kepala keluargaku hanya percaya pada "bodrex" sebagai obat sakit kepala paling cepat meredakan sakit kepala. Selain cepat, juga ok diminum setiap saat tanpa menimbulkan rasa kantuk dan dapat menringankan penyakit deman akibat flu.. Jadi segala kegiatan tidak terganggu hanya gara-gara sakit kepala atau flu, bila diminum sesuai dengan aturan pakainya dan tidak berlebihan. Dengan "bodrex" sakit kepala bukan masalah lagi. Bodrex memang juaranya cepat, juara dan terpercaya dalam meredakan sakit kepala. Terima kasih bodrex, bodrex juaranya cepat, obat sakit kepala keluarga sehat.